Tiga Tahun Jokowi-JK, Ini Upaya Kemenag Hadapi Radikalisasi

By Admin

nusakini.com--Sekjen Kementerian Agama Nur Syam memaparkan upaya kementerian bermotto Ikhlas Beramal dalam menanggapi radikalisasi pada Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9). Diskusi yang mengatkat tema “Negara Hadir Mewujudkan Rasa Aman Melalui Perwujudan Stabilitas Politik dan Keamanan, Keadilan Hukum, dan Pemajuan Kebudayaan”, ini berlangsung di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta. 

Nur Syam mengatakan bahwa, Kemenag tidak menggunakan istilah deradikalisasi akan tetapi gerakan moderasi agama. Menurutnya, ada empat upaya Kemenag dalam gerakan moderasi agama. Pertama, sasaran gerakan moderasi agama adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. 

“Saat ini sudah banyak acara-acara yang dilakukan oleh PTKIN terkait dengan gerakan moderasi agama,” ujar Sekjen Nur Syam yang hadir didampingi oleh Karo Humas, Data dan Informasi Mastuki. 

Kedua, Kemenag mengembangkan kurikulum pendidikan Islam Rahmatan lil alalmin. “Ini yang disasar adalah madrasah. Guru-guru madrasah dilatih untuk melakukan kegiatan dalam kaitannya dengan penerapan kurikulum pendidikan Islam rahmatan lil alamin,”tuturnya. 

“Saat ini sudah ada kurikulum, silabi dan buku modul yang diterbitkan untuk mendukung kurikulum Islam rahmatan lil alamin,” lanjutnya. 

Upaya ketiga, kata Nur Syam, melaksanakan pendidikan guru berwawasan kebangsaan. Kemenag telah melatih para guru supaya memiliki wawasan kebangsaan, seperti yang telah dilaksanakan di Surabaya belum lama ini. 

Keempat, Kemenag mengembangkan program Santri Bela Negara (SABELANA). Dalam program ini, para santri diajarkan empat hal, yakni: wawasan kebangsaan, wawasan kenegaraan, pelatihan kedisiplinan, dan pelatihan baris-berbaris. 

Selain Sekjen Kemenag Nur Syam, turut hadir sebagai pembicara dalam forum hasil kerja sama antara KSP dan Kemkominfo tersebut antara lain Menhan Ryamizard Ryacudu, Menkunham Yasonna H Laoly, Menteri PANRB Asman Abnur, Mendikbud Muhadjir Effendy, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kasum TNI Laksdta Didit Herdiawan, Wakil Jaksa Agung Bambang Waluyo, Sestama BNPT Mayjen TNI R Gautama Wiranegara dan Kepala BNPB Willen Rampangilei.(p/ab)